SUNGAI PENUH, JAMBI - Pekerjaan proyek tembok penahan luapan air sungai Batang Merao di desa Tanjung Mudo kecamatan Hamparan Rawang kota Sungai Penuh diduga kuat dikerjakan asal jadi oleh oknum kontraktor nakal, selain dikerjakan asal-asalan proyek tersebut diduga tidak sesuai spesifikasi
Dari hasil investigasi Lsm Peduli Alam Sakti( PEDAS)dan Media beberapa hari yang lalu tidak ditemukan adanya papan nama proyek, diduga kuat oknum kontraktor sengaja mengangkangi UU No 14 tahun 2008 tentang keterbukaan informasi publik(KIP) sehingga masyarakat umum tidak mengetahui proyek tersebut
Hal ini di sampai langsung ketua umum Lsm Pedas Efyarman kepada media ini.iya menjelaskan, pembangunan tembok penahan luapan air di sungai Batang Merao diduga tidak dilaksanakan sesuai dengan standar dan ketentuan teknis yang berlaku, proyek tembok ini kami menilai berpotensi menimbulkan kerugian dan bahaya bagi masyarakat sekitar khususnya dalam mengatasi masalah erosi dan ancaman banjir
"Ya, kami menduga pengunaan bahan tidak sesuai standar salah satunya mengguna batu kapur yang tidak sesuai dengan standar meterial untuk konstruksi penahan arus air" ungkap Efyarman Senin, (18/11/2024)
Seperti diketahui lanjut dia, batu kapur memiliki tingkat kekuatan yang lebih rendah dibandingkan meterial yang seharusnya seperti rentang terhadap kerusakan
"Kami menduga proyek ini tidak dilengkapi dengan tapak dasar sehingga tidak memberikan stabilitas yang cukup untuk menahan tekanan air terutama pada saat debit air sungai meluap, "Ucapnya
Ditambah dia, parahnya lagi proyek tersebut diduga pondasi dangkal hanya memiliki kedalaman sekitar 30 cm
"Kita bisa menilai dengan akal sehat kedalam pondasinya hanya 30 cm sudah otomatis bisa mengakibatkan resiko runtuhnya bangunan pada saat terjadi aliran air yang kuat" tambahnya
"Pondasi sebelum pemasangan tidak dibersihkan dan disiram dengan air, sehingga meterial yang digunakan kurang menyatu dengan tanah dasar dan tidak kuat dalam menghadapi tekanan air, " tutupnya (Tim)